Psst, Ada Taman Cantik di Belakang Gereja Notre Dame, Paris

Park Square Jean XXIII behind Notre Dame
Suasana Square Jean XXIII saat musim gugur
Tiba di ujung timur pulau Île de la Cité dari Pont de l'Archevêché, Anda akan sampai di sebuah taman cantik yang tepat berada di belakang dan samping Notre Dame Cathedral, yaitu Square Jean XXIII atau Gardens of Notre Dame Cathedral. Sejak abad 17, area katedral ini sudah menjadi lokasi berdirinya istana uskup besar Paris dan juga tamannya. Istana uskupnya dihancurkan pada tahun 1831, sementara taman Square Jean XXIII yang terlihat sekarang merupakan buatan tahun 1844. Nama taman ini sendiri merupakan bentuk penghargaan bagi Paus John XXIII yang menjadi paus antara tahun 1958-1963.

Square Jean XXIII atau Pope John XXIII Square berupa taman berpasir yang dihiasi oleh banyak deretan pohon limau dan elm serta pohon cherry dari Jepang. Di bawah barisan pohonnya yang teduh, terdapat berderet-deret bangku taman di bawahnya yang
biasa digunakan oleh pengunjung untuk bersantai di taman sambil menghirup udara kota Paris dan menikmati keindahan pemandangan sekitar yang merupakan kombinasi taman, katedral, sungai Seine, dan bangunan sekitar. Taman ini juga cocok untuk duduk-duduk sambil menikmati es krim atau croque monsieur (sandwich keju-ham panggang) yang bisa Anda beli di dekat taman.

Square Jean XXIII park behind notre dame
Air mancur di belakang Notre Dame Cathedral
Di bagian taman tepat di belakang Katedral Notre Dame juga terdapat sebuah air mancur tinggi bergaya gothic, Fountain of the Virgin. Air mancur buatan tahun 1845 ini dikelilingi oleh gugusan bunga warna-warni dan merupakan spot favorit pengunjung untuk berfoto karena memiliki pemandangan yang ‘pas’ dengan sisi timur katedral, air mancur, dan juga taman yang indah sebagai latar belakang. Selain orang dewasa, anak-anak juga akan betah di Square Jean XXIII. Karena selain suasana tamannya yang cantik dan menyenangkan, di Square Jean XXIII juga terdapat mini-playground dan kolam pasir untuk anak-anak.

Square Jean XXIII
Sudut lain Square Jean XXIII
Nah, untuk waktu yang paling tepat untuk mengunjungi taman cantik ini adalah pada musim semi saat bunga warna-warni di taman sedang bermekaran atau pada musim gugur saat pepohonan berubah warna menjadi coklat, kemerahan, atau rontok tanpa daun... Waah pemandangan favorit saya ini ;D


All articles ©explorerguidebook.blogspot.com

Kembali ke artikel utama: Panduan Wisata Pulau Île de la Cité, Paris


Parc du Vert-Galant, Taman Cantik Tempat Hangout Favorit Warga Paris

Parc du Vert Galant ile de la citeMenuruni tangga di belakang patung Henry IV di Pont Neuf, Anda akan sampai di Parc du Vert-Galant atau ada juga yang menyebutnya Square du Vert-Galant. Parc du Vert-Galant adalah sebuah taman cantik yang mungil dan tenang di ujung barat Île de la Cité (hilir sungai). Taman ini memiliki bentuk mengikuti bentuk ujung pulau, dengan salah satu ujung meruncing dan ujung lain membulat, persis seperti bentuk tetes air. Parc du Vert Galant, dengan deretan pepohonan di tepinya, bangku taman, dan terkadang gugusan bunga warna-warni, cocok sebagai tempat sejuk untuk melepaskan diri sejenak dari kehebohan dan kegilaan ‘masa’ :p di Notre Dame Cathedral di ujung lain pulau. Hanya saja pastikan kalau kerumunan pengunjung di sana juga tidak memiliki ‘ide brilian’ yang sama seperti Anda :D.

Parc du Vert-Galant juga cocok sebagai tempat bersantai di pinggir sungai yang sejuk dengan duduk di bangku taman sambil menikmati bekal makan siang atau camilan sore Anda. Atau bisa juga sambil membaca buku yang terlalu bagus untuk sekedar dibaca di kamar hotel atau di apartemen ;). Di paling ujung taman, yang juga ujung pulau Île de la Cité, kita juga bisa piknik atau duduk-duduk (may be with someone good-looking? :3) di atas tanggul tepi sungai atau jalan-jalan di sepanjang tepi sungai khas Paris yang memang somehow romantis dan biasa dijadikan sebagai tempat jalan-jalan atau hangout oleh warga lokal Paris, sama seperti dermaga dan tanggul-tanggul lain di sepanjang sungai Seine di Paris.

Louvre pont des arts ile de la cite
Parc du Vert Galant menghadap Pont des Arts dan Louvre Museum

Duduk di ujung barat Île de la Cité sambil menggantungkan kaki di tepi sungai akan membuat Anda merasa *sedikit* seperti duduk di ujung kapal pesiar yang sedang berlayar menelusuri sungai Seine :) karena bentuk Île de la Cité memang mirip seperti sebuah kapal di tengah sungai. Bedanya, pemandangan di sekitar Anda tidak bergerak. Meskipun demikian, duduk di sini tetap asyik. Selain pemandangan sekitar yang indah, ujung Ile de la Cite juga tepat menghadap salah satu jembatan paling indah di Paris yaitu Pont des Arts, dan bangunan indah Louvre Museummembuat kawasan ini menjadi salah satu area paling banyak difoto di Paris dan tempat favorit untuk piknik dan hangout sambil menikmati cuaca cerah. Selain itu, kita juga bisa melihat dan ber-say hello dengan banyak kapal pesiar penuh wisatawan yang lalu lalang melewati Île de la Cité. Bahkan di samping taman ini juga terdapat dok/dermaga salah satu kapal pesiar populer ParisVedettes du Pont Neuf.

All articles ©explorerguidebook.blogspot.com

Kembali ke artikel utama: Panduan Keliling Île de la Cité, Pulau Indah di Tengah Sungai Seine, Paris

Flower Market Terkenal di Ile de la Cite, Paris

ile de la cite flower market

Berada di antara Hôtel Dieu dan Palais de Justice adalah Place Louis Lépine. Di Place Louis Lépine Anda bisa menemukan pasar bunga atau flower market (marché aux fleurs) yang menjual aneka macam tanaman bunga serta perlengkapan taman dan berkebun yang lucu-lucu. Flower market di Île de la Cité adalah flower market terpopuler dan tertua di Paris yang sudah memeriahkan Place Louis Lepine sejak tahun 1808.

Pasar ini menempati kios-kios di bawah sebuah paviliun tua buatan abad 19an yang menyerupai rumah kaca. Selain di dalam Paviliun, pasar ini meluber hingga keluar sehingga merupakan kombinasi dari pasar terbuka (outdoor/open air market) dan pasar tertutup. Dengan aneka macam bunga warna-warni dan barang-barang yang di jual di pasar ini, flower market di Place Louis Lépine menjadi salah satu tempat paling colourful dan menarik untuk dilihat-lihat di Île de la Cité. Kapan bukanya?

Marche aux fleurs flower market paris

Pasar ini buka dari hari Senin-Sabtu, dari pukul 08.00-19.00. Jalan-jalan ke pasar bunga ini dijamin akan menyegarkan mata Anda dan menjadi jalan-jalan pagi/sore yang menyenangkan. Pada hari Minggu, pasar bunga di Île de la Cité dilengkapi dengan pasar burung (marché aux oiseaux) yang juga menjual aneka binatang peliharaan kecil lain termasuk beberapa spesies langka. Pasar hewan ini juga menawarkan aneka aksesoris, kandang, dan makanan untuk binatang kesayangan Anda. Kalau Anda ingin mengunjungi pasar yang penuh warga lokal Paris, pasar burung di Île de la Cité cocok untuk didatangi. Bukan hanya meriah oleh kicauan burung, pasar ini juga ramai oleh tawar-menawar penjual dan pembeli, cocok untuk people-watching dan ‘listening’ beberapa kosakata dalam bahasa Perancis langsung dari warga lokal :D. Oh iya, tak hanya menjual bunga dan burung, pasar ini juga menawarkan banyak barang-barang antik yang lucu-lucu seperti halnya di flea market. Anda tertarik jalan-jalan ke sini?

Marche aux fleurs flower market paris
Barang antik di marche aux fleurs Ile de la Cite, Paris

Panduan ke Ile de la Cite: Pulau Indah di Tengah Sungai Seine, Paris

Tidak banyak dari para wisatawan yang berkunjung ke Notre Dame menyadari bahwa katedral ini sebenarnya berada di sebuah pulau cantik yang terletak di tengah sungai Seine. Sekilas, daratan di tengah sungai ini memang tidak mirip sebuah pulau. Jika pulau kecil lain biasanya cenderung melingkar, rimbun oleh pepohonan, dan memiliki pantai, pulau ini berbentuk memanjang mirip sebuah kapal, ‘rimbun’ oleh bangunan-bangunan modern, dan tidak memiliki pantai karena dikelilingi oleh tanggul sungai yang tinggi yang membuatnya persis seperti kapal yang terapung di tengah sungai. Ingin tahu spot-spot mana saja yang wajib dikunjungi di pulau ini mulai dari bangunan-bangunan klasik nan indah, taman-taman cantik, tempat flower market terpopuler di Paris, hingga spot tanggul romantis tempat nongkrong favorit warga Paris? Welcome to Île de la Cité!

Île de la Cité adalah satu dari dua pulau alami yang berada di tengah sungai Seine di pusat kota Paris. Île de la Cité, yang namanya berarti Island of the city, sudah menjadi pusat kota Paris sejak abad pertengahan dan masih mempertahankan statusnya hingga sekarang. Sebagai jantung kota Paris, dulu di Île de la Cité banyak berdiri bangunan-bangunan yang menjadi pusat politik dan militer. Sekarang, pulau yang berbentuk seperti kapal ini menjadi salah satu tempat paling indah di Paris yang dipenuhi bangunan-bangunan bersejarah nan indah dan juga taman-taman cantik. Sebagai pusat kota, Île de la Cité juga dekat dengan landmark dan tempat wisata terkenal lain di Paris seperti Museum Louvre dan Pont des Arts.

Salah satu gereja populer kota Paris, Notre Dame Cathedral, juga ada di pulau ini. Tidak heran jika Île de la Cité menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Paris yang selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan luar kota dan mancanegara. Di pulau ini juga terdapat plakat kilometer 0 (point zero) yang menandai titik tepatnya dari mana semua jarak jalan-jalan di Perancis mulai diukur. Hal ini semakin menegaskan bahwa pulau Île de la Cité lah yang menjadi titik pusat kota Paris (yang juga berarti titik pusat negara Perancis), bukan alun-alun atau tempat manapun di Paris.

Mengunjungi Île de la Cité, kita tidak akan kehabisan tempat untuk dikunjungi, dipotret, atau sekedar untuk duduk-duduk bersantai menghirup udara kota Paris. Meskipun mungil, pulau ini menawarkan banyak daya tarik, tidak hanya sekedar Notre Dame Cathedral, melainkan juga beberapa spot yang sayang untuk dilewatkan. Berikut daftar bangunan dan tempat wisata menarik yang bisa dilihat di Île de la Cité, pulau mungil nan cantik di tengah sungai Seine, Paris, Perancis :)

1. Jembatan akses ke Île de la Cité
Ada 9 jalan darat yang bisa Anda tempuh untuk menuju ke Île de la Cité, yaitu melalui 8 jembatan (pont) yang menghubungkan Île de la Cité dengan daratan utama di kedua tepi sungai Seine, dan 1 jembatan yang menghubungkan Île de la Cité dengan Île Saint-Louis, yaitu pulau lain yang berada di sebelah timur Île de la Cité (hulu sungai). Nah, berikut 9 jembatan yang menuju Île de la Cité:
§ Pont Saint-Louis (Île de la Cité - Île Saint Louis)
§ Pont de l'Archevêché (dari left bank)
§ Pont au Double (dari left bank), 
§ Pont d'Arcole (dari right bank), 
§ Petit Pont (dari left bank)
§ Pont Notre-Dame (dari right bank)
§ Pont Saint-Michel (dari left bank)
§ Pont au Change (dari right bank)
§ Pont Neuf (Menghubungkan left bank dan right bank melintasi Île de la Cité)

Nah, jika Anda datang dari right bank dan tempat pertama di Île de la Cité yang ingin Anda tuju adalah Katedral Notre Dame, rute terdekat adalah melalui jembatan Pont Notre-Dame yang akan membawa Anda ke Place du Parvis yaitu area terbuka di depan (barat) katedral Notre Dame. Atau Anda bisa melalui Pont de l'Archevêché yang akan membawa Anda ke taman cantik di belakang (timur) Katedral Notre Dame di ujung Île de la Cité. Pont de l'Archevêché adalah salah satu jembatan gembok cinta di Paris, jadi Anda bisa sambil melihat aneka gembok cinta warna-warni sembari lewat atau bahkan berhenti sebentar untuk memasang gembok cinta milik Anda dan pasangan ;). 

Selain lewat jalan darat (explorerguidebook.blogspot.com), Anda juga bisa menuju Île de la Cité dengan bus air kota Paris, Batobus. Dengan naik batobus, Anda bisa menelusuri sungai Seine seperti wisata naik kapal pesiar tetapi bisa turun di tempat yang Anda mau :)

Note:
Right bank: rive droite
Left bank: rive gauche


Tiba di ujung timur Île de la Cité dari Pont de l'Archevêché, Anda akan sampai di sebuah taman cantik yang tepat berada di belakang dan samping Notre Dame Cathedral, yaitu Square Jean XXIII. Taman ini berupa taman berpasir yang dihiasi oleh banyak deretan pohon limau dan elm serta pohon cherry dari Jepang. Di bawah barisan pohonnya yang teduh, terdapat berderet-deret bangku taman di bawahnya yang biasa digunakan oleh pengunjung untuk bersantai di taman sambil menghirup udara kota Paris dan menikmati keindahan pemandangan sekitar. Taman ini juga cocok untuk duduk-duduk sambil menikmati es krim atau croque monsieur (sandwich keju-ham panggang) yang bisa Anda beli di dekat taman. Baca selengkapnya...
                                              
Tepat di ujung timur Île de la Cité yang meruncing, yaitu menyeberang jalan dari Square Jean XXIII, terdapat Mémorial des Martyrs de la Déportation atau Memorial of the Deportation. Memorial of the Deportation adalah sebuah tanda peringatan di Île de la Cité yang dibangun untuk memperingati 200.000 orang warga negara Perancis yang tewas di camp-camp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia ke-2. Monumen yang dibuka pada tahun 1962 ini memiliki ruang bawah tanah yang panjang dan sempit yang memang didesain agar menimbulkan kesan klaustrofobik dan bersifat evokatif atau menimbulkan perasaan yang sama seperti yang dialami oleh para pengungsi yang diasingkan dulu. Baca lebih detail.

Sebagai landmark sekaligus titik fokus Île de la Cité adalah gereja populer Notre Dame yang terletak dekat ujung timur pulau ini. Notre Dame Cathedral adalah gereja katedral Katolik Roma bergaya gothic yang dianggap sebagai contoh terbaik dari gaya arsitektur gothic Perancis dan merupakan salah satu gereja terpopuler di negara ini. Menjadi katedral yang pertama kali dibangun dengan skala besar di Perancis, Notre Dame menjadi prototipe dari katedral-katedral lain yang dibangun selanjutnya, salah satunya adalah gereja gothic Situs Warisan Dunia UNESCO, Rheims Cathedral. Selain masuk ke ruang gereja, kita juga bisa naik ke atas menara katedral Notre Dame dengan... baca selengkapnya.

5. Place du Parvis de Notre-Dame
Berada di depan sisi menara kembar gereja Notre Dame (sebelah barat) adalah sebuah area terbuka yang cukup luas yang disebut Place du Parvis de Notre-Dame. Tempat inilah yang biasanya dipadati oleh pengunjung yang ingin mengambil foto dengan latar belakang sepasang menara kembar gereja Notre Dame yang ikonik atau foto dan make a wish di dekat plakat km 0 (point zero). Dari sisi depan ini juga pengunjung bisa masuk ke dalam gereja melalui pintu utama.

6. Hôtel-Dieu de Paris
Berada di sebelah kanan Place du Parvis adalah Hôtel Dieu. Hôtel Dieu merupakan rumah sakit tertua di Paris. Bangunan rumah sakit ini berbentuk huruf U dengan halaman terbuka di depannya.

7. Prefecture of Police
Teretak di depan Place du Parvis adalah Prefecture of Police. Prefecture of Police adalah kantor pusat polisi yang terletak di Île de la Cité. 

8. Flower Market di Place Louis Lépine
Berada di antara Hôtel Dieu dan Palais de Justice adalah Place Louis Lépine. Di Place Louis Lépine Anda bisa menemukan pasar bunga atau flower market (marché aux fleurs) yang menjual aneka macam tanaman bunga dan perlengkapan berkebun yang lucu-lucu. Flower market di Île de la Cité adalah flower market terpopuler dan tertua di Paris yang sudah mmerahkan Place Louis Lepine sejak tahun 1808. Lihat jam buka Flower Market di Île de la Cité.
  
9. Palais de Justice
Palais de Justice atau Palace of Justice adalah lembaga pengadilan tinggi Perancis yang dibangun antara tahun 1857-1868. Dulu sebelum dibangun Palais de Justice, tempat ini merupakan lokasi berdirinya istana kerajaan kediaman raja Perancis Louis IX, yang mana gereja Sainte Chapelle yang masih ada hingga sekarang merupakan salah satu bagiannya. 

10. Gereja Sainte Chapelle
Terletak di kompleks Palais de Justice adalah Sainte Chapelle (Holy Chapel), gereja populer lain yang terletak di Île de la Cité, selain Notre Dame. Sainte Chapelle adalah kapel istana yang dulu merupakan bagian dari istana kerajaan yang berada di Île de la Cité. Gereja kapel bergaya gothic abad pertengahan ini dibangun oleh raja Louis IX pada tahun 1241 sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda keramat umat Kristen pada abad pertengahan, salah satunya adalah mahkota duri yang dipakai Yesus saat disalib. Jika Anda berkunjung ke Sainte Chapelle, perhatikan salah satu kebanggaan dari Sainte Chapelle di Île de la Cité yaitu jendela kaca warnanya yang indah dan menutup area yang cukup luas dari dinding gereja ini.

11. Conciergerie
Salah satu bagian dari kompleks Palais de Justice yang populer di kalangan wisatawan adalah Conciergerie. Conciergerie adalah bangunan bekas istana kediaman King Philip IV dan penjara pada masa Revolusi Perancis yang kini dijadikan monumen sejarah nasional. Di penjara di Conciergerie inilah dulu istri Raja Louis XVI, Ratu Marie Antoinette, dikurung sebelum dieksekusi di alun-alun Place de la Concorde. Karena dibuka untuk pengunjung sebagai museum, kita bisa lho masuk dan melihat bagian dalam Conciergerie meskipun area yang terbuka untuk pengunjung relatif kecil karena sebagian besar area bangunan ini masih digunakan oleh pengadilan kota Paris. Dengan bentuknya yang agak mirip benteng abad pertengahan lengkap dengan menara-menara lancipnya yang khas kastil kuno, Conciergerie layak dikunjungi. Terutama, bagi Anda yang ingin merasakan sensasi masuk kastil tapi tak mau repot jauh-jauh ke pinggiran Perancis atau keluar kota Paris. Yang ini bukan hanya masih di kota Paris, tetapi tepat di jantungnya ;)

12. Place Dauphine

Taman lain di Île de la Cité yang worth a visit adalah Place Dauphine. Place Dauphine adalah taman kecil nan tenang yang berada di tengah kompleks bangunan tempat tinggal dan apartemen mahal di Île de la Cité. Taman ini berbentuk segitiga mengikuti bentuk kompleks apartemen yang memagarinya, memiliki sejumlah bangku dan lampu taman, diteduhi oleh sejumlah pohon kecil, dan dikelilingi oleh jalan batu khas Perancis. Konsep Place Dauphine mirip seperti Place des Vosges, yaitu berupa taman yang dipagari rapat oleh deretan bangunan apartemen dan terdapat gerbang untuk masuk. Keduanya memiliki konsep yang sama karena memang sama-sama dibangun oleh raja Henry IV dan Place Dauphine dibuat tidak lama setelah Place des Vosges. Selain tempat tinggal dan apartemen, di bangunan di sekeliling Place Dauphine juga terdapat beberapa cafe dan toko kecil.

Jika Anda sudah ‘lelah’ (:p) dengan keramaian di Sainte Chapelle atau tempat manapun di Île de la Cité dan ingin menenangkan diri sejenak sambil mencharge energi Anda kembali, datanglah ke Place Dauphine. Di cafe di Place Dauphine, Anda bisa menikmati sandwich atau minuman Anda dengan tenang tanpa harus berhadapan dengan keramaian turis atau gerombolan tur. Kalau sudah beli makan siang atau camilan, Anda juga bisa menikmatinya di bangku-bangku yang ada di taman ini. 

13. Pont Neuf dan Place du Pont Neuf
Pont Neuf Paris

Keluar dari Place Dauphine melalui gerbang sebelah barat dan menuju ujung barat Île de la Cité, Anda akan sampai di Pont Neuf, jembatan tertua di Paris. Tidak seperti jembatan lain di Île de la Cité yang hanya menghubungkan pulau ini dengan salah satu sisi sungai, Pont Neuf menghubungkan Île de la Cité dengan kedua tepi sungai. Pada bagian yang melintasi Île de la Cité yaitu di depan gerbang Place Dauphine, jembatan ini melebar hingga ke seberangnya tempat di mana patung raja Henry IV berdiri yang disebut Place du Pont Neuf. Di belakang patung raja Henry IV yang sedang menunggang kuda ini, terdapat sebuah tangga menurun yang akan membawa Anda ke bawah jembatan dan menuju bagian ujung Île de la Cité yang letaknya lebih rendah. Di sanalah Anda akan menemukan sebuah taman mungil nan cantik di ujung pulau.

14. Parc du Vert-Galant/Square du Vert-Galant

Mengikuti tangga di belakang patung Henry IV di Pont Neuf, Anda akan sampai di Parc du Vert-Galant atau ada juga yang menyebutnya Square du Vert-Galant. Parc du Vert-Galant adalah sebuah taman cantik yang mungil dan tenang di ujung barat Île de la Cité (hilir sungai). Taman ini memiliki bentuk mengikuti bentuk ujung pulau, dengan salah satu ujung meruncing dan ujung lain membulat, persis seperti bentuk tetes air. Parc du Vert Galant, dengan deretan pepohonan di tepinya, bangku taman, dan terkadang gugusan bunga warna-warni, cocok sebagai tempat sejuk untuk melepaskan diri sejenak dari kehebohan dan kegilaan ‘masa’ di Notre Dame Cathedral di ujung lain pulau :p. Hanya saja pastikan kalau kerumunan pengunjung di sana juga tidak memiliki ‘ide brilian’ yang sama seperti Anda :D. Parc du Vert-Galant juga cocok sebagai tempat... Baca selengkapnya.


Woww... banyak banget ya tempat menarik yang bisa dilihat dan dikunjungi di Île de la Cité. Karena itu, setidaknya luangkan seharian untuk menjelajah dan benar-benar menikmati sebentar keindahan setiap jengkal Île de la Cité tanpa merasa seperti dikehar-kejar hantu, eh waktu. Lain hari, Anda bisa menyambangi pulau tetangga, yaitu Île Saint-Louis, yang tak kalah cantik. Meskipun tak sepopuler Île de la Cité, dan justru karena tak terlalu populer, Île Saint-Louis layak dikunjungi, terutama bagi Anda yang menyukai sedikit off-beaten track dan tempat indah yang less-touristy. Île Saint-Louis menawarkan atmosfer khas kota kecil atau kota tua Perancis bagi Anda penggemar suasana klasik dan tradisional khas Peracis. 

Transportasi ke Île de la Cité:
- Naik metro: Naik line/jalur 4. Turun di Cité station.
- Naik RER: Naik jalur B atau C. Turun di Saint Michel station.
- Naik Batobus (bus air)

All articles ©explorerguidebook.blogspot.com

Artikel Terkait:






Daya Tarik 2 Pulau Cantik di Tengah Sungai Seine, Paris

1. Île de la Cité: Cantik dan Populer
Tidak banyak dari para wisatawan yang berkunjung ke Notre Dame menyadari bahwa katedral ini sebenarnya berada di sebuah pulau cantik yang berada di tengah-tengah sungai Seine. Sekilas, daratan di tengah sungai ini memang tidak mirip sebuah pulau. Jika pulau kecil lain biasanya cenderung melingkar, rimbun oleh pepohonan, dan memiliki pantai, pulau ini berbentuk memanjang mirip sebuah kapal, ‘rimbun’ oleh bangunan-bangunan modern, dan tidak memiliki pantai karena dikelilingi oleh tanggul sungai yang tinggi yang membuatnya persis seperti kapal yang terapung di tengah sungai. explorerguidebook.blogspot.com. Ingin tahu spot-spot mana saja yang wajib dikunjungi di pulau ini mulai dari bangunan-bangunan klasik nan indah, taman-taman cantik, tempat flower market terpopuler di Paris, hingga spot tanggul romantis tempat jalan-jalan dan nongkrong favorit warga lokal Paris? Welcome to Île de la Cité!

2. Île Saint-Louis: Charming and Calm
Pulau lain yang berada di tengah sungai Seine Paris adalah Île Saint-Louis, pulau charming yang berada di seberang Katedral Notre Dame. Mengunjungi Île Saint-Louis, Anda akan banyak menjumpai bangunan-bangunan khas bergaya arsitektur klasik dengan dinding yang dipenuhi tanaman rambat dan jalan-jalan sempit yang membuat Anda merasa seperti tidak sedang berada di pusat kota Paris melainkan di kota kecil atau pedesaan, jauh di pinggiran Perancis. Karena itulah banyak yang menyebut Île Saint-Louis seperti oasis yang menawarkan suasana kota kecil di tengah kota metropolitan Paris. Tidak hanya itu, Île Saint-Louis juga memiliki daya tarik lain. Ingin mengunjungi tempat di tengah kota Paris dengan atmosfer khas kota tua yang tidak banyak berubah sejak abad 17 dan daya tarik lain seperti penampilan para pementas jalanan, es krim tertua dan terpopuler di Paris, restauran dan cafe, serta deretan butik dan toko, dari toko cokelat, keju, hingga toko kerajinan dan suvenir unik untuk oleh-oleh? Welcome to Île Saint-Louis!

Île Saint-Louis Paris: Calm, Charming, dan Beratmosfer Khas

Sementara banyak turis berbondong-bondong ke Île de la Cité untuk melihat salah satu landmark paling populer kota Paris yaitu Notre Dame Cathedral, banyak yang mengabaikan atau bahkan tidak menyadari keberadaan pulau cantik yang tepat berada di seberangnya ini, yaitu Île Saint-Louis. Île Saint-Louis adalah pulau kecil berbentuk jajar genjang yang berada di sebelah tenggara pulau Île de la Cité dan merupakan satu dari dua pulau alami yang berada di tengah sungai Seine, Paris. Meskipun tidak sepopuler dan seramai Île de la Cité, Île Saint-Louis juga layak untuk dikunjungi. Pulau ini, yang sebagian besar ditempati oleh bangunan tempat tinggal, menawarkan atmosfer khas kota tua yang tidak banyak berubah sejak abad 17. Di sinilah dulu banyak tokoh terkenal Perancis tinggal, seperti Charles Baudelaire, Georges Pompidou, dan Marie Curie.

Mengunjungi Île Saint-Louis, Anda akan banyak menjumpai
bangunan-bangunan khas bergaya arsitektur klasik dengan dinding yang dipenuhi tanaman rambat dan jalan-jalan sempit yang membuat Anda merasa seperti tidak sedang berada di pusat kota Paris melainkan di kota kecil atau pedesaan, jauh di pinggiran Perancis. Karena itulah banyak yang menyebut Île Saint-Louis seperti oasis yang menawarkan suasana kota kecil di tengah kota metropolitan Paris. Tidak hanya itu, Île Saint-Louis juga memiliki daya tarik lain seperti penampilan para pementas dan muisisi jalanan, es krim terenak dan terpopuler di Paris, restauran dan cafe, serta deretan butik dan toko, dari toko cokelat, keju, hingga toko kerajinan dan suvenir unik untuk oleh-oleh.

 We leave Ile de la Cité by crossing a pedestrian bridge and come to the next island, Ile St. Louis and the historic 17th century houses, the residence of many famous people: Charles Baudelaire, Théophile Gautier, Camille Claudel, Honoré Daumier, André Breton, Marie Curie, Leon Blum and Georges Pompidou among them.
Jika Anda menyambangi Île Saint-Louis, jangan lewatkan hal-hal dan tempat menarik di Île Saint-Louis berikut ini.
·       Pertunjukan para pementas jalanan di jembatan khusus pejalan kaki, Pont Saint-Louis
·       Cheese shop La Ferme Saint-Aubin
·       Shopping di Rue St-Louis en l'Île
·       Saint-Louis-en-l'Île Church
·       Berthillon ice cream

Selain Pont Saint-Louis yang menghubungkan Île Saint-Louis dan Île de la Cité, terdapat empat jembatan lain yang bisa Anda tempuh untuk mengakses Île Saint-Louis, yaitu:
·       Pont de la Tournelle (dari right bank/rive gauche)
·       Pont Louis-Philippe (dari left bank/rive droite)
·       Pont Marie (dari left bank/rive droite)
·       Pont Sully (dari kedua sisi sungai, left bank/rive droite dan juga right bank/rive gauche)

Transportasi ke Île Saint-Louis:
- Naik metro: Turun di Pont Marie station.
Anda juga bisa mengakses Île Saint-Louis dari Île de la Cité. Untuk transportasinya, lihat di Panduan Keliling Île de la Cité: Pulau Indah di Tengah Sungai Seine, Paris.

Monumen Peringatan Korban Nazi di Paris, Perancis

monumen nazi Memorial of the Deportation Paris


Tepat di ujung timur pulau Île de la Cité, Paris, yang meruncing, yaitu menyeberang jalan dari Square Jean XXIII, terdapat Mémorial des Martyrs de la Déportation atau Memorial of the Deportation. Memorial of the Deportation adalah sebuah monumen peringatan di Île de la Cité yang dibangun untuk memperingati 200.000 orang warga negara Perancis yang tewas di camp-camp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia ke-2. Monumen yang dibuka pada tahun 1962 ini memiliki ruang bawah tanah yang panjang dan sempit yang memang didesain agar menimbulkan kesan klaustrofobik dan bersifat evokatif atau menimbulkan perasaan yang sama seperti yang dialami oleh para pengungsi yang diasingkan.

Memorial of the Deportation Paris

Menuju ke bangunan Mémorial des Martyrs de la Déportation, kita akan melewati sebuah taman kecil yang sepertinya memang didesain agar terlihat cukup polos dan sederhana. Untuk masuk ke bagian monumen, kita harus menuruni tangga sempit yang akan membawa kita ke area monumen, yang meskipun terbuka bagian atasnya, namun dikelilingi oleh dinding yang tinggi sehingga yang akan kita lihat hanya dinding tembok dan langit. 

Memorial of the Deportation Paris

Selain tangga masuk ke area monumen, juga terdapat pintu masuk lain, yang lagi-lagi sempit, menuju ruangan monumen yang tertutup dan terkesan ‘dingin’. Di sini Anda bisa menemukan makam dari pengungsi yang tak dikenal, Tomb of the Unknown Deportee, dan juga sebuah koridor panjang dan sempit. Kedua sisi dinding koridor ini bertaburan 200.000 keping kristal kwarsa yang melambangkan setiap nyawa yang hilang dengan cahaya redup bersinar melaluinya. Sementara di ujung ruangan terdapat cahaya yang bersinar terang yang berasal dari obor yang tak pernah padam, ‘flame of eternal hope’. Di ujung lain, terdapat sebuah jambangan yang berisi abu dari camp konsentrasi.

Di bagian interior monumen ini, juga terdapat sejumlah tulisan dalam bahasa Perancis yang tampak seperti goresan, yang diukir di dinding untuk mengenang para korban. Beberapa diantaranya adalah (diterjemahkan dalam bahasa Inggris):
§  “Dedicated to the living memory of the 200,000 French deportees sleeping in the night and the fog, exterminated in the Nazi concentration camps.” Tulisan ini terdapat di dinding di atas Tomb of the Unknown Deportee.§“I have dreamt so very much of you,
I have walked so much,
Loved your shadow so much,
That nothing more is left to me of you.
All that remains to me is to be the shadow among shadows
To be a hundred times more of a shadow than the shadow
To be the shadow that will come and come again into your sunny life.”
Tulisan ini merupakan penggalan dari puisi yang berjudul ‘The Heart that Hated War’ yang ditulis oleh Robert Desnos, seorang penyair dan anggota kelompok Perlawanan Perancis (French Resistance) yang juga seorang penghuni camp konsentrasi Nazi.
§ “They descended into the mouth of the earth and they did not return.” Tulisan ini diukir di plakat berbentuk lingkaran yang berada di lantai.

Selain tulisan-tulisan, di salah satu dinding ruangan ini juga terdapat tanda-tanda berbentuk segitiga yang mengingatkan kita pada tanda pengenal yang dipaksa untuk dipakai oleh para tahanan di camp konsentrasi.

Keluar dari bagian dalam monumen melalui pintu sempit tempat Anda masuk tadi, Anda juga akan menemukan tulisan lain di dinding atasnya. Tulisan yang selalu ada di semua lokasi peringatan korban kekejaman Nazi: "Pardonne, n'oublie pas..." yang artinya "Forgive, but never forget" (Ew I like these words :p)
Monumen korban nazi di paris

Dari pintu keluar tepat di seberang Anda adalah sebuah pintu jeruji besi yang dilindungi oleh rangkaian besi-besi runcing. Pagar besi ini terletak tepat di ujung tanggul pulau Île de la Cité dan lewat sela-sela pagar besi ini kita bisa mengintip keluar ke arah sungai Seine. Jika Anda sudah keluar dari pulau Île de la Cité, perhatikan dinding tanggul sungai di ujung timur Île de la Cité (dekat Notre Dame Cathedral). Lubang pagar besi akan terihat dari luar, cukup rendah dari permukaan sungai. Dinding Memorial of the Deportation juga tampak menyatu dan mengikuti bentuk dinding tanggul pulau Île de la Cité.

Akses masuk Monumen of the Deportation: Gratis