Penaman batuan sedimen secara deskriptif, tergantung pada data pemerian (data deskriptif) yang meliputi warna, tekstur, struktur dan komposisi. Pembagian batuan sedimen silisiklastika umumnya berdasar ukuran butir, ditambah dengan bentuk butir, struktur dan komposisi yaitu :
1. Rudit (f > 2 mm), termasuk breksi (fragmen meruncing), konglomerat (fragmen membulat). Apabila komposisi fragmen batuan secara megaskopik dapat diamati, maka penamaaan tambahan dapat diberikan berdasarkan komposisi utama fragmen batuan tersebut. Misalnya breksi andesit, breksi batuapung, konglomerat kuarsa.
2. Arenit, adalah batuan sedimen berbutir pasir (batupasir). Penamaan batupasir ini dapat ditambahkan berdasar kenampakan struktur sedimen (contoh batupasir berlapis, batupasir silangsiur), atau komposisi penyusun utamanya, misal batupasir kuarsa.
3. Lutit, terdiri dari batulempung, batulanau, dan serpih. Batulempung berbutir lempung, batulanau tersusun oleh mineral/fragmen batuan berbutir lanau. Serpih adalah batulempung atau batulanau berstruktur laminasi.
Tabel Penamaan batuan sedimen klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
Tekstur/Struktur | Komposisi mineral/fragmen | Nama batuan | Ciri-ciri khas |
Rudit (2 – 256 mm) | Komposisi sejenis atau campuran, terutama dengan rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batugamping dll. | Konglomerat | Fragmen umumnya bulat atau agak membulat |
Breksi | Fragmen umumnya runcing, dan menyudut | ||
Fanglomerat | Kipas aluvial yang mengalami pembatuan | ||
Pecahan batuan bercapur dengan semen | Tillit | Umumnya tidak terpisah. Fragmen batuan terdapat bekas goresan | |
Arenit (1/16 – 2 mm) | Terutama kuarsa 25%, felspar kalium atau plagioklas 10-25%. Pecahan batuan: basal, riolit, batusabak dll. Mineral mika, serisit, klorit, bijih besi. | Arenit atau batupasir kuarsa | Pemilahan baik dan bersih |
Arkose | Pemilahan jelek, warna abu-abu kemerahan | ||
Batupasir felspatik Graywacke subgraywacke | Lebih dewasa dari arkose antara graywacke dan arenit | ||
Lutit (1/16 – 1/256 mm) | Umumnya mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit dan bijih besi. | Batulanau | Antara batupasir dan serpih |
Serpih Batulumpur Batulempung | Mudah membelah, tidak plastis, bila dipanasi menjadi plastis |
Untuk batuan karbonat bertekstur klastika :
1. Kalsirudit, adalah breksi atau konglomerat dengan fragmen batugamping.
2. Kalkarenit, adalah batupasir yang tersusun oleh mineral karbonat.
3. Kalsilutit, adalah batugamping klastis berbutir halus (lanau – lempung).
Untuk batugamping bertekstur non klastika, cukup diberi nama batugamping non klastika. Apabila di dalam batugamping banyak mengandung fosil maka dapat disebut batugamping berfosil. Sedangkan batuan karbonat yang sudah tersusun oleh kristal kalsit atau dolomit disebut batugamping kristalin. Napal adalah terminologi untuk batuan sedimen berbutir lanau dan lempung, tersusun oleh bahan silisiklastika dan karbonat.
Untuk batuan klastika gunungapi, tata namanya mengikuti batuan piroklastika yang telah dijelaskan pada acara analisis batuan beku, yaitu terdiri dari tuf (halus dan kasar), batulapili, breksi gunungapi dan aglomerat (Gambar 3.8). Dalam beberapa hal, secara megaskopik, warna yang sangat khas dapat ditambahkan untuk penamaan batuan, contoh tuf hijau, batupasir merah, batulempung hitam dsb.
Penamaan batuan sedimen non klastika secara megaskopis (Huang, 1965).
Tekstur/Struktur | Komposisi mineral/fragmen | Nama batuan | Ciri-ciri khas |
Rapat, afanitik, berbutir kasar, kristalin, porus, oolit dan mosaik | Terutama kalsit | Batugamping | Breaksi dengan HCl, mengandung organik, bioklastika, |
Terutama dolomit | Dolomit | Tidak segera bereaksi dengan HCl, jarang mengandung fosil, berbutir sedang | |
Berbutir halus | Kristal halus dengan mikroorganisme | Kapur | Putih – abu-abu terang, sangat rapuh, mengandung fosil |
Karbonat dan lempung | Napal | Abu-abu terang, rapuh, pecahan konkoidal | |
Rapat dan berlapis | Campuran silika, opal dan kalsedon dll. | Rijang | Warna beragam, keras, kilap non logam, konkoidal |
Terutama gips Anhidrit Terutama malit | Gips | Evaporit, tidak sendiri melainkan berasosiasi dengan mineral/batuan lain. Dijumpai kristal yang mengelompok | |
Masif atau berlapis | Mineral fosfat dan fragmen tulang | Fosforit | Diperlukan penentuan kadar P2O3 |
Amorf, berlapis, tebal | Humus, tumbuhan | Batubara, lignit | Warna coklat, pecahan prismatik |
sumber: http://rizqigeos.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar